(REVIEW) Tabu: Mengusik Gerbang Iblis (2019)

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis
Genre
  • horor
Actors
  • Agatha Chelsea
  • Angga Yunanda
  • Bastian Steel
  • Elina Joerg
  • Isel Fricella
  • Rayn Wijaya
Director
  • Angling Sagaran
Release Date
  • 24 January 2019
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Film horor Indonesia kembali hadir. Kali ini, Starvision merilis tayangan horor yang diambil dari cerita masyarakat. Film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis mengadaptasi kebanyakan kisah yang terjadi di pedalaman Indonesia. Mengungkit hal-hal tabu yang akan berakibat fatal jika dilanggar.

 

Menceritakan sekelompok anak-anak SMA yang pergi ke hutan Leuweung Hejo, hutan yang dikenal angker. Mereka pergi untuk mencari hantu dengan kamera ponselnya. Di hutan, mereka mengalami serangkaian kisah aneh karena telah melakukan hal yang dianggap tabu. Hingga, makhluk-makhluk hutan merasa terganggu dan ingin masuk ke dunia manusia.

 

Plot Datar tapi Bermakna Dalam

Dilihat dari cuplikannya, film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis enggak ubahnya film-film horor lain yang penuh jump scare dibandingkan kekuatan cerita. Kalau dilihat dari sinopsisnya, kalian pasti udah bisa nebak kemana film ini berakhir. Kalau kalian sadar, premis film ini mirip dengan film DreadOut: petualangan mencari hantu dengan kamera ponsel, lalu ada makhluk dunia lain yang mengusik dunia manusia.

Plot yang klise tersebut dilengkapi dengan ketegangan yang sebenarnya masih bisa lebih greget. Banyak hal yang kurang digali dan hanya mengedepankan jump scare. Padahal, film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis punya twist yang bisa ditampilkan dengan keren, kalau enggak terburu-buru.

Menariknya, film ini punya makna mendalam soal budaya yang sebagian besar kita alami. Seperti datang ke tempat baru, terutama di hutan atau gunung, kita harus taat dengan budaya setempat. Lalu, soal keyakinan bahwa tiap makhluk punya dunianya masing-masing.

Pendatang Baru yang Kurang Digali

Hadirnya para pendatang baru yang notabene selebritas muda ini menarik perhatian penonton remaja. Mereka-mereka yang udah punya nama lewat sinetron atau lagu, makin ditantang untuk menjadi aktor di film layar lebar. Sayangnya, kekuatan karakter mereka kurang digali, sehingga bias melihat masalah di satu karakter dengan karakter lainnya. Padahal, semua punya potensi.

Angga Yunanda sebagai Diaz, sebenarnya bisa jadi karakter yang menakutkan, tapi malah bias dengan keberadaan Keyla yang diperankan Isel Fricella. Konflik keduanya saling tumpeng tindih, meski maksud sang sutradara, Angling Sagaran, konflik tersebut saling melengkapi. Sayangnya, cukup bikin penonton bingung.

Hadirnya Bastian Steel sebagai Mahir, Agatha Chelsea sebagai Muti, Rayn Wijaya sebagai Tio, dan Elina Joerg sebagai Adis bisa dibilang menyegarkan mata. Setelah banyak film remaja yang dibintangi selebritas muda yang itu-itu aja. Meski karakter mereka kurang digali, banyak yang yakin mereka bisa lebih baik ke depannya.

Visual Gelap yang Elegan

Adegan jump scare membombardir film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis di pertengahan hingga akhir. Uniknya, film yang diproduseri Chand Parwes Servia ini punya tone horor yang cantik. Horor slice of life yang makin lama makin brutal. Yap, film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis masih pakai formula film horor kebanyakan: hantu buruk rupa yang hobinya merasuki dan memangsa manusia.

Lebih modern dari visual film Kafir: Bersekutu dengan Setan, tapi sama-sama menampilkan sudut pandang cantik tiap adegannya. Ada beberapa adegan yang bikin bingung, ketika kalian mau menikmati visualnya tapi takut dengan hantu buruk rupa. Visual ini jadi kelebihan film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis.

Secara garis besar, film ini enggak mengecewakan bagi kalian yang menonton untuk hiburan semata. Namun, bakal menurunkan kenyataan buat kalian pencinta horor dengan kengerian yang berbeda. Film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis enggak terlalu istimewa, tapi menyenangkan.

Film Tabu: Mengusik Gerbang Iblis udah diputar di bioskop mulai 24 Januari 2019. Film ini cocok banget buat ditonton bareng keluarga atau teman-teman di akhir pekan. Oh ya, film ini untuk 17 tahun ke atas, jadi kalau bisa jangan ajak anak-anak di bawah umur, ya. kalau sudah nonton, jangan lupa kasih penilaian di kolom ulasan pada bagian atas artikel ini!

Pantengin terus KINCIR untuk tahu informasi seputar film dan game!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.