5 Serial yang Bikin Lo Paham Betapa Mengerikannya Teknologi

Teknologi udah jadi bagian penting dalam kehidupan kita. Buktinya, kita ngerasa enggak bisa ngelewatin sehari pun tanpa gawai. Soalnya, ada banyak kegiatan primer yang bahkan senantiasa kita lakuin dengan gawai, mulai dari pesan makanan, nuntasin kerjaan, sampai belanja. Mungkin kalau kita disuruh milih enggak makan seharian atau enggak pegang gawai sama sekali, bisa aja kebanyakan generasi kekinian bakal memilih yang pertama.

Enggak bisa dimungkiri bahwa teknologi ngebantuin kita buat ngeraih kehidupan yang lebih baik dan tertata. Namun, di satu sisi, teknologi justru bisa jadi momok yang bakal menghancurkan hidup dan bikin kita jadi manusia yang enggak lebih baik daripada robot: tanpa empati ke sesama. Bukan itu aja, kecerobohan lo dalam memanfaatkan teknologi bisa bikin lo jadi korban pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, loh!

Enggak percaya? Supaya pandangan lo terbuka dan lo bisa bijak menggunakan teknologi, tonton aja serial-serial yang berkisah tentang sisi negatif teknologi ini!

 

1. Black Mirror

Via Istimewa

Kalau kita ngomongin dampak buruk teknologi buat kehidupan manusia, enggak afdal jika kita enggak ngebahas antologi Black Mirror. Serial besutan Netflix ini menceritakan sisi menyebalkan teknologi di setiap episodenya, mulai dari dampaknya terhadap empati manusia sampai rekayasa pikiran yang bikin manusia bak kelinci percobaan.

Setiap episode Black Mirror nampilin cerita, dunia, dan tokoh yang berbeda-beda. Yang menautkan semua kisah hanyalah kelamnya dampak dari wujud-wujud teknologi itu sendiri. Memang, sih, beberapa episode cukup hiperbolis, bahkan rasanya enggak mungkin terjadi di dunia nyata. Misalnya, keberadaan kota digital untuk mengabadikan arwah seperti San Junipero atau DNA manusia yang bisa jadi tokoh game seperti dalam episode “USS Callister”. Namun, kengerian yang ditampilkan memberikan kita pesan moral bahwa sehebat-hebatnya teknologi enggak ada artinya kalau kemanusiaan kita hilang tanpa bekas.

Black Mirror cukup fenomenal dan disukai oleh banyak orang. Bukan cuma karena ceritanya beragam, tapi ide-idenya juga menyindir kita yang memang lagi hidup di era kemajuan teknologi. Saking banyaknya penggemar Black Mirror, antologi ini dikasih rating 8,9 di IMDb!

Memang, kok, enggak akan cukup kalau lo cuma nonton satu episode doang. Jadi, buat lo yang lagi dikejar tenggat kuliah atau kerjaan, hati-hati karena Black Mirror rentan nimbulin dampak binge-watching alias lo enggak mau kelar nonton sampai tuntas!

 

2. Westworld

Via Istimewa

Saat nonton Westworld, lo bakal sadar bahwa kengerian dampak teknologi yang disajiin oleh Black Mirror enggak ada apa-apanya. Setidaknya, dalam Black Mirror kita masih bisa ngelihat sedikit empati dalam diri para manusia yang hidupnya bergantung pada teknologi. Nah, Westworld bakal bikin lo lebih bergidik.

Westworld merupakan sebuah kota buatan bertemakan koboi yang berisi robot-robot dengan tampilan serupa manusia dan berisi kecerdasan buatan. Untuk masuk ke Westworld, seseorang harus membayar dengan harga sangat mahal sehingga yang bisa masuk ke sana cuma orang-orang kaya. Berbeda dari taman bermain lain, di Westworld lo enggak terikat peraturan-peraturan tertentu. Lo boleh ngelakuin apa aja, termasuk menyiksa dan membunuh para robot atau yang dikenal dengan istilah hosts.

Dengan peraturan yang sebebas itu, di Westworld lo bisa ngelihat betapa mengerikannya manusia kalau enggak diikat oleh norma dan hukum. Memang, sih, robot-robot itu bisa diperbaiki dan hidup lagi esok harinya. Namun, lantaran dibekali emosi dan sistem pertahanan diri, robot-robot itu jadi bisa ngerasain sakit dan takut layaknya manusia. Tanpa belas kasih, para orang kaya ini dengan seenaknya membunuh dan menyiksa mereka. Secara sadis. Ya, kalau mau ngelihat bagaimana diri lo yang sebenarnya, lo bisa datang ke dunia koboi buatan tersebut.

Serial ini sebenernya merupakan remake dari film berjudul serupa pada 1973. Berbeda dengan filmnya yang lebih klasik dan penuh dengan aksi, serial Westworld lebih filosofis dengan alur yang  berantakan. Lo akan ngerasa campur aduk saat menonton serial ini. Namun, kalau soal mutu, dijamin serial ini berkualitas. Enggak mengherankan kalau Westworld menuai berbagai pujian dari kritikus di Rotten Tomatoes.

 

3. CSI: Cyber

Via Istimewa

Layaknya seri CSI lainnya, CSI:Cyber juga menceritakan kasus kejahatan yang berbeda-beda di setiap episode. Yang menjadikan CSI: Cyber spesial adalah kasus-kasus kriminal yang terjadi dilakuin dengan bantuan teknologi. Misalnya penyebaran foto-foto pribadi, penguntitan, hingga pembunuhan dengan gawai-gawai canggih.

Salah satu kejahatan paling mengerikan dalam serial ini adalah saat seorang penjahat siber berhasil meretas sistem sebuah rumah sakit di Dallas. Dia bahkan mengancam bahwa dia bakalan membunuh satu per satu pasien yang ada apabila keinginannya enggak dipenuhi.

Penyelia dari tim CSI: Cyber yang berada di Amerika Utara adalah Avery Ryan. Avery memang agak kaku dan keras, tapi justru sifat inilah yang bikin tim CSI selalu mampu memecahkan kasus-kasus kejahatan. Avery enggak bekerja sendirian. Dia dibantu oleh timnya yang kece. Beberapa di antara mereka merupakan mantan peretas profesional yang insaf setelah direkrut buat membantu pemerintah.

Melihat episode demi episode di CSI: Cyber bikin lo menyadari bahwa teknologi itu bisa jadi mengerikan kalau lo menggunakannya buat memuaskan ego semata atau kalau lo enggak berhati-hati. Jadi, mulai sekarang, pisahkan kehidupan yang bisa lo tampilkan ke publik dan kehidupan yang semestinya lo simpan. Jangan sampai semua data dan rahasia lo terumbar lewat kecanggihan teknologi, ya! Hati-hati, lo bisa jadi korban kejahatan siber, loh!

 

4. Humans

Via Istimewa

Bagaimana, sih, rasanya punya robot yang memiliki kesadaran dan emosi layaknya manusia serta siap membantu lo kapan aja? Wah, pastinya lo bakal ngerasa memiliki Doraemon dalam hidup lo. Namun, apa yang dikisahkan dalam Humans bakal lo bikin berubah pikiran.

Humans bercerita tentang para Synth, robot dengan penampilan dan kesadaran layaknya manusia, yang hidup dengan cara berbeda-beda. Ada Anita yang menjadi asisten rumah tangga di keluarga Hawkins; Max yang mencari teman-temannya bersama sang pemilik, Leo; Niska, Synth yang udah jadi pekerja seks komersial di rumah bordil. Ada juga Odi, Synth seorang dokter yang udah mulai rusak.

Meskipun berbeda-beda, pada akhirnya kisah-kisah tersebut saling terkait. Mereka pun bertemu di suatu titik. Pada akhirnya, robot-robot ini memutuskan untuk memberontak.

Diadaptasi dari serial Swedia berjudul Äkta människor, Humans mendapatkan ulasan positif pada musim tayang pertamanya. Humans enggak cuma nawarin cerita tentang canggihnya robot antropomorfis seperti yang kita idam-idamin selama ini, tapi juga pesan bahwa manusia harus berhati-hati dengan kesekarahan dan kesombongannya sendiri.

 

5. Electric Dreams

Via Istimewa

Serial yang diangkat dari tulisan-tulisan Phillips K. Dicks ini sering dibanding-bandingin dengan Black Mirror lantaran nuansa kelam di dalamnya, kentalnya teknologi canggih sebagai tema cerita, dan konsep antologi yang diusung. Bedanya, Electric Dreams lebih menyorot tentang canggihnya teknologi antarplanet dan makhluk-makhluk asing.

Waktu kecil dulu, lo pasti sering berpikir alangkah enaknya kalau setiap planet memiliki penghuni dan kita bisa berkomunikasi dengan mereka layaknya dalam film Men in Black. Dunia ini pasti bakalan lebih berwarna, deh. Namun, setelah nonton Electric Dreams, lo bakal sadar bahwa hidup yang normal dan kadang membosankan ini sebenarnya enak-enak aja. Justru, kemajuan teknologi yang bikin kita bisa bertualang ke luar angkasa bisa aja jadi momok yang justru ngerusak ketenangan hidup ini.

Dicks sendiri menulis kisah-kisah ini pada 1960-an dan 1970-an sebelum dirinya meninggal pada 1982. Suatu hal yang mengesankan mengingat teknologi yang direka-reka oleh Phillips relevan dengan zaman sekarang. Buat lo yang mungkin jenuh sama teknologi komputasi ala Black Mirror dan pengen kembali nonton serial dengan muatan teknologi klasik, serial ini harus banget lo ikutin!

***

Setelah nonton serial-serial yang udah disebutin di atas, barangkali lo bakal ngerasa takut dengan kemajuan teknologi. Namun, serial-serial ini sejatinya enggak perlu bikin lo takut dan menghindari teknologi. Bagaimanapun juga, teknologi membantu hidup kita untuk jadi lebih baik. Namun, ada kalanya lo harus rehat sejenak dari teknologi dan berkumpul dengan hal-hal yang lebih alamiah serta realistis, seperti alam sekitar lo dan manusia-manusia lainnya. Hidup, tuh, sebenarnya perkara keseimbangan aja, ‘kan?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.