Mengintip Solidaritas Komunitas Lords Mobile di Indonesia

Game mobile menjadi sangat populer beberapa tahun ke belakang ini. Kemudahan akses membuat kita loyal memainkan judul game online dengan perangkat mobile. Salah satu game yang sangat laris di Indonesia, yakni Lords Mobile, terbukti sukses membangun komunitas yang sangat besar.

Nyatanya, apa yang sudah dicapai Lords Mobile lebih dari sekadar pengalaman bermain yang menyenangkan. Dengan tujuan menyampaikan apresiasi atas tiga tahun kehadiran Lords Mobile di Indonesia, KINCIR pun mendatangi kantor I Got Games (IGG) selaku pihak penerbit di bilangan SCBD, Jakarta.

Penasaran apa saja yang IGG ceritakan kepada KINCIR? Intip rangkumannya berikut ini!

 

Melejitnya Popularitas Lords Mobile

Via Istimewa

Sejak dirilis pada 2016 lalu, Lords Mobile menjadi salah satu game yang sangat populer di perangkat mobile. Berbeda dengan game seperti Clash of Clans  atau game strategi yang bertumpu pada homebase, Lords Mobile menawarkan petualangan dan pengembangan pasukan yang lebih rumit. Karena aksesibilitas yang cukup mudah dari penyediaan bahasa hingga konten permainannya, game ini jadi pilihan bagi banyak pemain di Indonesia.

Agni Olimpia selaku Operation Lead dan Sherly Liu selaku Business Development Manager dari IGG Indonesia bercerita kepada KINCIR mengenai pencapaian tersebut. Agni menjelaskan bahwa Lords Mobile di Indonesia terhitung punya lebih dari 100 ribu pemain aktif setiap harinya. Bahkan, jutaan pemain game mobile di Indonesia pernah membuat markas di Lords Mobile.

Basis Pemain yang Terus Bertambah

Lords Mobile punya mekanisme multiplayer yang bikin ketagihan para pemain. Dengan membentuk Guild, pemain harus mempertahankan kerajaan besar bersama-sama dan menjadi yang terbaik. Bertukar pasukan hingga mengatur strategi terbaik saat menyerang membuat permainan di dalamnya memerlukan komunikasi yang intens.

Enggak banyak game yang mampu menawarkan permainan komunikatif semacam ini. Selain didesain cukup orisinal dan memudahkan pemainnya berkembang, Lords Mobile juga menawarkan kompetisi yang sengit. Inilah daya tarik yang cukup kuat dari game mobile  rilisan 26 Februari 2016 tersebut.

Makanya, adalah hal yang wajar bila game ini acap kali menduduki peringkat lima besar sebagai game terlaris dalam Google Play Store. Lords Mobile telah diunduh jutaan pemain hingga mendapatkan hampir tiga juta likes di akun fanpage Facebook mereka.

 

Komunitas yang Menyebarkan Nilai Positif

Komunitas Lords Mobile punya basis pemain yang sangat besar di Indonesia. Agni mengambil contoh antusiasme para pemain pada ajang Lords Fest yang digelar beberapa waktu lalu. Acara yang merupakan wujud perayaan atas tiga tahun kehadiran Lords Mobile ini sukses mengumpulkan banyak kalangan pemain dan komunitas. Beberapa Guild bahkan berkegiatan di luar permainan.

Tak hanya soal bermain, komunitas Lords Mobile yang diinisiasi oleh sejumlah anggota Guild lokal juga kerap mengadakan kegiatan sosial. Salah satunya adalah bakti sosial untuk membantu para korban musibah tsunami Selat Sunda pada akhir 2018 lalu. Beberapa dari mereka bahkan rutin mengadakan gathering dengan tujuan mempererat persaudaraan di luar permainan.

Agni mengatakan bahwa komunitas Lords Mobile itu dewasa. "Misalnya saja, pas bakti sosial kemarin. Kegiatan tersebut adalah inisiatif para anggota Guild,” jelas Agni.

Menghargai besarnya komunitas Lords Mobile yang bertumbuh di Indonesia, IGG sering mengadakan bagi-bagi hadiah menarik. Tahun ini, mereka membagikan paket umrah untuk pemain yang beruntung. Nantinya, pemenang "Lords Goes Umroh" yang dimulai sejak 12 Mei hingga 9 Juni 2019 akan diberangkatkan pada Oktober mendatang.

Menepis Tudingan soal Game Berdampak Negatif

Meski komunitas game online seperti Lords Mobile terbukti punya dampak sosial yang cukup positif, ternyata masih banyak pihak skeptis dengan kegiatan bermain game di Indonesia. Bermain game dianggap sebagai kegiatan bersenang-senang, bahkan punya dampak yang merugikan.

Beberapa bulan lalu, kita telah mendengar isu terkait diharamkannya PUBG oleh Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat. Seakan menyusul isu tersebut, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh resmi menetapkan beberapa game yang mendapat label haram pada akhir Juni 2019. Salah satu judul yang masuk daftar tersebut adalah Lords Mobile.

Agni dan Sherly sebagai perwakilan IGG menghormati putusan tersebut. Namun, putusan tersebut dinilai kurang tepat karena hanya melihat game dari satu sudut pandang. MPU dinilai belum punya penilaian yang mendetail terhadap polemik ini.

"Kami menganggap para pemain Lords Mobile itu bermental dewasa. Mereka tentu tahu mana yang baik dilakukan dan enggak," jelas Agni.

Mengenai konflik dan nilai "mudarat" dari Lords Mobile, IGG mengharapkan MPU punya pendekatan yang lebih terperinci. Jika memang ada beberapa aspek dalam game yang harus disesuaikan, Agni mengaku pihaknya bakal menerapkan hal tersebut selama masih bisa dilakukan. Sampai saat ini, pemain masih bisa mengakses game tersebut lantaran tidak ada pembatasan jaringan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Aceh.

"Game seharusnya dilihat sebagai sesuatu yang membawa kesenangan, bukan hanya dilihat dari sisi negatifnya. Apalagi, komunitas Lords Mobile di Indonesia menurut kami sangat positif. Makanya, kami menyayangkan adanya fatwa tersebut," ujar Agni lebih lanjut.

***

Apakah kalian juga jadi salah satu Lords yang berjaya di Lords Mobile? Silakan ceritakan pengalaman kalian memainkan game ini dan baca terus KINCIR untuk mendapatkan informasi seputar video game!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.