Film Penyalin Cahaya Angkat Topik Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Film Penyalin Cahaya Angkat Topik Kekerasan dan Pelecehan Seksual

By Liza Novirdayani / 10 Agustus 2021

Film Penyalin Cahaya atau The Photocopier merupakan film panjang pertama Wregas Bhanuteja yang sebelumnya mendunia lewat Prenjak (2016) dan Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019). Cerita film ini tak lahir begitu saja, tapi karena pengamatan dari Wregas, yang juga menulis skenario film ini.

Baca Juga
Tak Ada yang Gila di Kota Ini, Merenungkan Kenyataan
Sinopsis Penyalin Cahaya, Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja
15 Film Pendek Indonesia buat Nemenin Makan 20 Menit

Latar belakang Wregas membuat film Penyalin Cahaya adalah banyaknya kejadian dari para penyintas kekerasan seksual yang mendapat ketidakadilan. Adanya berbagai macam stigma dan ketiadaan support system, ruang aman, dan pengetahuan masyarakat akan kekerasan seksual menjadi salah satu penyebab para penyintas memutuskan untuk memendam kejadian kekerasan yang mereka alami.

“Film ini adalah suara untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat kita hari ini,” ujar sutradara muda peraih Piala Citra ini melalui rilis media.

Film Penyalin Cahaya Angkat Topik Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Film Penyalin Cahaya Angkat Topik Kekerasan dan Pelecehan Seksual Via Dok. Rekata Studio

Sinopsis film Penyalin Cahaya bercerita tentang Sur. Usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar, Sur harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas. Sur tidak mengingat apapun yang terjadi padanya tadi malam.

Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan teater kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri. Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

View this post on Instagram

A post shared by FILM PENYALIN CAHAYA (@penyalincahaya)

Adi Ekatama dan Ajish Dibyo, produser film Penyalin Cahaya dari Rekata Studio, juga mengutarakan hal senada dengan Wregas. Menurut keduanya, cerita ini mengangkat topik penting yang masih perlu mendapat banyak perhatian dari seluruh kalangan masyarakat hari ini. Film ini bisa jadi salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen.

"Perjuangan Sur sebagai tokoh utama di film ini untuk mengungkap kebenaran adalah gambaran di mana kita harus selalu berpihak pada penyintas dan lebih banyak menyuarakan pada masyarakat mengenai pentingnya kita melawan kekerasan dan pelecehan seksual,” jelas Adi.

View this post on Instagram

A post shared by FILM PENYALIN CAHAYA (@penyalincahaya)

Baca Juga
7 Hal yang Bikin Orang Merasa Relate saat Nonton Film Tilik
10 Rekomendasi Film Pendek Gratis yang Asyik Temani Ngabuburit
7 Fakta yang Bikin Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Wajib Ditonton

Dalam film ini, Rekata Studio berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) dan The East (2020) yang baru saja tayang di Mola TV.

Dalam waktu dekat, film Penyalin Cahaya akan mengumumkan para pemainnya. KINCIR menduga jika pemainnya antara lain Jerome Kurnia, Lutesha, Shenina Cinnamon, Chicco Kurniawan, Giulio Parengkuan, dan Dea Panendra. Pasalnya, sempat beredar foto-foto kebersamaannya bersama sang sutradara pada akhir 2020.

Buat kamu penggemar film-flm Wregas, apa pendapatmu tentang film ini? Bagikan di kolom komentar dan ikuti berita terbaru hanya di KINCIR.

 

indonesia Drama sutradara
Close Ads X
© 2023 PT Gajah Merah Terbang. All rights reserved.