Top Chef Junior, Aksi Menegangkan Para Koki Cilik

Kebanyakan reality show yang tayang di layar kaca umumnya mengedepankan unsur drama di dalamnya. Alih-alih mencari acara yang menggambarkan kehidupan sesungguhnya, malah mendapat acara yang melebih-lebihkan. Terkecuali, acara Top Chef Junior yang menyajikan suasana yang cukup realistis dari persaingan 12 koki cilik berusia 9—14 tahun dalam meraih gelar chef terbaik.

Top Chef Junior merupakan spin-off dari reality show Top Chef asal Amerika Serikat yang udah tayang sejak 2006. Secara keseluruhan, konsep Top Chef Junior enggak jauh berbeda dengan versi seniornya, di mana sekumpulan chef bersaing untuk memenangkan hadiah dan mendapatkan gelar koki terbaik. Namun, enggak kalah dengan versi dewasanya, serial kompetisi yang tayang di CATCHPLAY+ ini kerap menyajikan momen seru, haru, serta menegangkan yang terjadi di dapur.

Mendapatkan rating 7,9/10 di IMDb, tentunya Top Chef Junior patut untuk ditonton. Nah, penasaran dengan keseruan di musim pertama Top Chef Junior? Yuk, baca dulu ulasan dari KINCIR sebelum kalian menontonnya di sini.

Koki Cilik yang Ambisius Vs. Juri yang Profesional

Pada musim pertamanya, Top Chef Junior menampilkan 12 koki cilik berbakat dan ambisius untuk menggapai mimpinya sebagai juru masak profesional. Para koki tersebut antara lain adalah Audrey (11), Fernando (11), Fuller (13), Henry (13), dan Jasmine (13). Selain itu, ada juga Katelyn (11), Kenzie (12), Max (11), Maxine (13), Milo (13), Owen (13), serta Rahanna (13).

Para juru masak junior tersebut pun harus menghadapi berbagai rintangan dengan segala keterbatasan yang mereka miliki untuk mencapai impiannya. Contohnya adalah Fuller yang pernah mengidap kanker leukimia ketika berusia tiga tahun sehingga memiliki keterbatasan dari segi kesehatan. Namun, semua itu enggak menghentikan para koki cilik dalam mengejar ambisinya sebagai juara Top Chef Junior dan tentunya akan sangat menginspirasi kalian.

Selain itu, 12 koki cilik ini juga didampingi oleh para juri yang merupakan juru masak profesional. Vanessa Lachey beserta Curtis Stone berperan sebagai pembawa acara sekaligus juri utama dari kompetisi tersebut. Lalu, pada tiap episodenya, kalian juga bisa melihat juri-juri tamu yang merupakan ahli di bidangnya. Baik itu chef dari restoran ternama ataupun pemenang dari kompetisi Top Chef.

Menegangkan Sekaligus Menyenangkan

Enggak jauh berbada dengan versi dewasanya, tantangan-tantangan yang disajikan di setiap episodenya juga terbilang menegangkan. Akan tetapi, tantangan yang ada di Top Chef Junior dikemas dengan konsep yang lebih menyenangkan, mengingat pesertanya yang masih berusia 9—14 tahun.

Meskipun begitu, para koki cilik tersebut tetap dikejar oleh waktu pada tiap tantangannya sehingga terasa lebih menegangkan. Contohnya saat para peserta melaksanakan tantangan di sebuah wahana taman air yang bertempat di Universal Studios, Florida, Amerika Serikat. Para koki cilik tersebut diharuskan untuk mengumpulkan resep makanan khas Polinesia yang disebar di beberapa wahana permainan. Mereka pun mau enggak mau harus menaiki wahana tersebut meskipun merasa takut.

Walaupun terkesan menggembirakan dan terkesan bermain, para juru masak junior tersebut harus menyelesaikan tantangan dari juri dengan segala hambatan dan keterbatasan kalau enggak mau tereleminasi.

Penuh dengan Adegan Emosional

Sebuah reality show rasanya enggak lengkap tanpa adegan-adegan emosional. Untungnya, hal tersebut sangat terpenuhi di kompetisi Top Chef Junior yang disutradarai oleh Ariel Boles ini. Kalian akan merasakan emosi yang ada di acara tersebut, seolah-olah kalian turut serta dalam kompetisinya.

Hati kalian akan dibuat terenyuh melihat cara para juri memberikan masukan kepada peserta yang merasa masakannya gagal. Komentar yang diberikan para juri terkesan lebih membangun kepercayaan diri koki-koki cilik, seburuk apapun makanan yang mereka hidangkan.

Selain itu, kedekatan antara para peserta yang saling dukung satu sama lain akan membuat kalian terharu. Mengingat, para peserta ini sedang saling bersaing untuk mendapatkan hadiah dan gelar yang sama. Terutama momen-momen ketika ada peserta yang tereleminasi yang disampaikan secara apik sehingga penonton juga bisa merasakan kedekatan emosional layaknya peserta.

Komposisi Visual yang Menggugah Mata

Cara pengambilan gambar menjadi salah satu poin yang penting dalam sebuah acara yang membahas bidang kuliner. Komposisi gambar akan menentukan apakah makanan yang direkam akan terlihat lezat atau enggak oleh penontonnya. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu elemen penting yang sukses dieksekusi oleh Top Chef Junior.

Hidangan-hidangan yang dimasak oleh para koki cilik terlihat lezat akibat pewarnaan yang cukup cerah sehingga terlihat seperti wujud aslinya. Selain itu, posisi pengambilan gambar dari berbagai angle ketika makanan disajikan juga menjadi nilai plus sebab penonton dapat melihat bentuk hidangan dari segala sisi. Buat kalian yang hobi makan, pasti bakal ngiler banget waktu nonton acara yang dirilis pada 2017 ini.

Semakin Dramatis Berkat Alunan Musik Pengiring

Unsur scoring juga menjadi nilai penting dari sebuah reality show. Latar suara yang tepat sasaran akan membuat adegan di dalamnya terasa lebih hidup dan tidak hambar. Selain itu, scoring juga menjadi unsur penting dalam membangun emosi seperti yang udah sukses dilakukan oleh Top Chef Junior pada poin di atas.

Adegan menyenangkan di Top Chef Junior akan diiringi dengan alunan instrumen yang ceria, sedangkan momen sedih akan diiringi musik yang berunsur dramatis. Backsound yang paling terasa adalah ketika musik dengan beat yang cepat sudah terdengar. Biasanya, latar suara tersebut muncul saat para peserta sudah mulai kehabisan waktu ketika melaksanakan tantangan dari juri. Kalian yang sedang menonton akan terasa sedang terburu-buru ketika mendengar backsound tersebut.

***

Serial yang masih berlanjut hingga musim ketiga ini cocok banget ditonton buat anak/keponakan/adik kalian yang memiliki mimpi untuk menjadi chef andal. Sebab, di dalamnya banyak banget pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik. Kalian yang hobi makan juga cocok, kok, menonton serial yang berjumlah 14 episode ini.

Nah, bagaimana? Apakah kalian penasaran siapa yang menjadi juara dari musim pertama Top Chef Junior? Langsung saja kalian tonton serialnya di sini. Jangan lupa tuliskan pendapat kalian di kolom komentar di bawah, ya, kalau sudah nonton!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.