5 Film Animasi Disney yang Mengundang Kontroversi (Bagian 2)

Film animasi panjang pertama yang diproduksi oleh Disney adalah Snow White And The Seven Dwarfs yang rilis pada 1937 silam. Sejak saat itu, studio film ciptaan Walt Disney tersebut kerap menghasilkan sejumlah film animasi lainnya yang disukai oleh banyak orang. Meskipun begitu, beberapa film animasi yang diproduksi Disney masih mengundang sejumlah kontroversi.

Nah, melanjutkan bagian pertamanya, KINCIR bakal kembali membahas deretan film animasi Disney yang mengundang kontroversi. Yuk, simak!

1. Der Fuehrer’s Face (1943)

Der Fuehrer’s Face atau Donald Duck in Nutzi Land merupakan sebuah film animasi pendek garapan Disney yang ditujukan untuk kepentingan propaganda anti-Nazi di Amerika Serikat. Film ini pun berkisah tentang kehidupan Donald Duck sebagai anggota dari pasukan Nazi yang dipimpin oleh Hitler. Untungnya, hal tersebut hanyalah mimpi dari sang bebek aja yang masih menjadi warga negara dari Negeri Paman Sam.

Terlepas dari tujuan film ini dibuat, Der Fuehrer’s Face masih tetap mengundang kontroversi di banyak pihak. Soalnya, pada zaman tersebut film animasi lebih ditujukan buat audiens usia anak-anak. Apalagi, dalam beberapa tahun setelah film ini dirilis, predikat anggota Nazi kerap lekat dengan sosok Donald Duck. Meskipun begitu, Der Fuehrer’s Face sukses meraih penghargaan sebagai “Film Animasi Pendek Terbaik” di ajang Oscar ke-15.

2. Lady and the Tramp (1955)

Mungkin banyak yang enggak menyangka apabila film animasi Lady and the Tramp mengundang kontroversi di beberapa pihak. Pasalnya, film garapan Clyde Geronimi tersebut hanya memfokuskan ceritanya pada kisah percintaan antara dua ekor anjing. Namun, nyatanya film tersebut masih memiliki unsur rasisme di dalamnya, yakni pada karakter duo kucing ras Siamese.

Kucing Siamese memang berasal dari wilayah Asia. Akan tetapi, Disney menggambarkan dua karakter tersebut dengan steriotipe negatif orang Asia, seperti bermata sipit serta gigi yang tonggos. Bahkan, keduanya mempunyai soundtrack berjudul “Siamese Cat Song” yang enggak kalah rasisnya dengan penampilan mereka. Untungnya, hal ini enggak dimasukkan dalam versi live-action dari Lady and the Tramp yang dirilis pada 2019 lalu di Disney+.

3. The Black Cauldron (1985)

The Black Cauldron bisa dibilang menjadi salah satu film produksi Disney yang enggak terlalu dikenal oleh banyak orang. Sebenarnya, hal ini enggak terlalu mengherankan, karena film animasi yang satu sempat digadang-gadang menjadi proyek yang akan membuat Disney bangkrut. Bagaimana enggak, The Black Cauldron mendapatkan sejumlah kritikan negatif dan juga tentunya mengundang kontroversi.

Sekadar informasi, The Black Cauldron merupakan film pertama Disney yang diberikan rating PG atau bimbingan orang tua. Soalnya, film ini mengangkat kisah yang lebih kelam dari biasanya dengan mengusung tema magik serta menampilkan sosok villain yang menyeramkan. Tema ini dianggap enggak pas buat tontonan anak kecil pada era tersebut dan akhirnya menuai protes dari para orang tua.

4. Who Framed Roger Rabbit (1988)

Who Framed Roger Rabbit merupakan titik awal dari masa keemasan dari studio animasi Disney. Namun, siapa yang sangka kalau film yang menggabungkan unsur live-action serta animasi ini juga memiliki kontroversi di dalamnya. Jika The Black Cauldron diprotes karena mengusung tema yang gelap, Who Framed Roger Rabbit justru sempat penentangan dari pihak orang tua karena memiliki unsur yang vulgar di filmnya.

Yap, unsur vulgar tersebut berada dalam sosok Jessica Rabbit. Bagaimana enggak, cewek berambut merah tersebut digambarkan dengan pakaian yang sangat terbuka dan seksi yang tentunya dianggap enggak layak buat dilihat oleh anak kecil. Bahkan, dalam versi orisinalnya, ada satu adegan di mana gaun yang dikenakan oleh Jessica tersingkap yang kemudian memperlihatkan bagian intimnya secara sekilas. Adegan tersebut pun kemudian disunting dalam versi digitalnya.

5. Aladdin (1992)

Aladdin termasuk dalam salah satu film animasi produksi Disney yang paling ikonis hingga saat ini. Saking ikonisnya, film yang mengambil latar di wilayah Arab tersebut pun diadaptasi dalam bentuk live-action yang rilis pada 2019 lalu. Akan tetapi, kalau kalian sadar saat nonton film animasinya, ada salah satu momen yang terbilang rasis, lho.

Hal ini terjadi dalam lagu pembuka film Aladdin yang mana liriknya berbunyi, “di mana mereka memotong telinga Anda/Jika mereka tidak menyukai wajah Anda.” Lirik tersebut pun dilanjutkan dengan kata-kata, “itu biadab, tapi ini rumah” yang seolah-olah memberikan steriotipe negatif terhadap negara-negara Arab.

Tentunya hal tersebut diprotes oleh banyak orang karena enggak pantas buat didengarkan oleh penontonnya, terutama mereka yang merupakan keturunan Arab. Oleh karena itu, Disney mengubah lagu tersebut pada versi Aladdin yang dirilis dalam bentuk DVD agar enggak menuai protes lagi.

***

Nah, itulah deretan film animasi Disney yang mengundang kontroversi. Dari kelima film animasi tersebut, manakah yang enggak kalian sangka mengundang kontroversi di dalamnya? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR buat kabar seru seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.